Bagi
mahasiswa, kebosanan bukanlah yang terlalu asing. Kebosanan kadang adalah mimpi
buruk yang kerap datang tiba-tiba tanpa diundang. Tidak adanya semangat dan
gairah dalam menempuh hari-hari di kampus. Malasnya menghadapi setiap mata
kuliah, dan hilangnya konsentrasi akut memamah dan mencerna materi-materi
kuliah adalah ciri-ciri utama kala kebosanan melanda.
Kebosanan dalam masa
perkuliahan sebenarnya adalah hal yang sangat wajar. Semua mahasiswa – atau
hampir semua – pasti pernah mengalaminya, tidak peduli mahasiswa rajin atau
tidak, dari semua jenis fakultas dan keilmuwan. Tahun kedua atau masa-masa
akhir masa perkuliahan baik akademi atau strata, adalah masa yang paling rawan.
Ada beberapa alasan mengapa
kebosanan melanda. Tugas yang menumpuk hampir tanda jeda. Dosen atau pengajar
yang membosankan. Materi perkuliahan yang berat atau tidak menarik, atau
alasan-alasan pribadi lain seperti kisah percintaan dan persahabatan yang
semakin rumit ternyata sangat mempengaruhi hal ini pula.
Beberapa mahasiswa saya
menanyakan mengenai hal ini. Mereka meminta pendapat saya bagaimana sebenarnya
cara menghadapi kebosanan yang luar biasa dalam masa perkuliahan.
Jujur sebenarnya saya tidak
begitu memiliki banyak jawaban, karena toh seperti yang saya utarakan
sebelumnya bahwa kebosanan adalah hal yang sangat wajar dan dialami oleh hampir
semua mahasiswa, termasuk saya pada saat saya masih menjadi mahasiswa dahulu.
Hanya saja, memang
kekhawatiran mahasiswa-mahasiswa saya beralasan. Ini dikarenakan bahwa bila
kebosanan tersebut dibiarkan maka mahasiswa akan mendapatkan kerugian yang
lebih besar. Misalnya bisa saja mereka akan mulai malas berangkat kuliah dan
masa perkuliahan akan berlangsung lebih lama dan tertunda. Selain itu, yang
lebih berbahaya adalah ketika mahasiswa kehilangan keinginan untuk belajar.
Mereka tidak akan mendapatkan ilmu apapun dari masa perkuliahan.
Berikut saya akan memberikan
beberapa tips untuk menghadapi rasa bosan yang menyerang. Tapi tentu saja ini
hanya tips, dan sifatnya pun sangat empiris alias berdasarkan pengalaman atau
ilmu yang diambil dari pengalaman. Saya akan memberikan beberapa pertimbangan
bagi mahasiswa, terkhusus mahasiswa bahasa Inggris dimana merupakan alasan
utama tulisan ini dibuat. Walau barangkali ini juga dapat digunakan untuk mahasiswa
lain yang memiliki masalah yang serupa.
Keadaan psikologis mahasiswa
adalah inti dari rasa nyaman atau bosan. Ketika mahasiswa merasa bosan, maka
tidak ada yang dapat menyakinkan dan meningkatkan semangat mahasiswa selain
mahasiswa itu sendiri.
Tugas yang menumpuk adalah
salah satu alasan di tingkat paling atas dari mengapa mahasiswa merasa bosan.
Padahal bila mau sedikit membuka pikiran, tugas-tugas yang diberikan sebenarnya
tidak terlalu banyak dan berat bila dibandingkan dengan tugas-tugas dan
pekerjaan rumah sewaktu menjadi pelajar sekolah menengah atas. Pada masa SMA,
guru selalu memberikan beragam tugas, siswa selalu mencatat dan menghapal,
siswa bahkan sepenuh hari berada di sekolah. Sedangkan pada saat menjadi
mahasiswa, mereka dapat menggunakan cara belajar mereka sendiri. Mahasiswa
bebas mencari tahu dan meningkatkan ilmu melalui beragam cara tanpa harus
mengikuti pola yang telah ada.
Tips pertama ini adalah
dengan mengubah pola pikir bahwa mahasiswa memiliki tugas yang menumpuk,
sebaliknya tugas yang diberikan tidaklah sebanding dengan masa sekolah dahulu.
Lalu bagaimana dengan dosen
atau pengajar yang membosankan, menjengkelkan, galak, atau sepertinya kurang
memiliki kualitas atau kompeten dalam pekerjaannya? Bukankah mereka turut
membuat mahasiswa menjadi malas dan tidak bersemangat ketika berada di dalam
kelas. Nah, inilah mengapa mahasiswa harus berani mengubah pola pikir.
Pada
dasarnya setiap dosen memiliki kemampuan yang baik. Memang beberapa ada yang
lebih baik, lebih menguasai materi dan lebih kompeneten, namun begitu sisanya
hanya terletak pada pembawaan atau sifat dosen itu sendiri. Rata-rata mahasiswa
menyukai dosen yang menyenangkan, santai, ramah, lucu dan pintar. Ini membuat
mahasiswa bersemangat untuk mengikuti kelas perkuliahan dosen-dosen tersebut.
Namun, jangan biarkan ini menipu anda. Don’t forget about the materials and the scores and their
assessments. Dosen yang menyenangkan tidak selalu mampu mengatur
kelas dan menyampaikan materi dengan baik. Dosen yang serius tidak jarang
memberikan materi yang padat dan ‘bergizi’. Jangan terjebak dengan perasaan,
karena sedikit bosan dengan banyak ilmu mungkin kadang lebih penting.
Selain itu, harus pula
disadari bahwa kebosanan ibarat mendung pada masa perkuliahan. Mendung akan
berakhir selama kita mampu bertahan dan berlindung darinya. Jadi sebosan
apapun, jangan khawatir, karena semua orang mengalaminya. Tidak hanya
mahasiswa, namun juga pegawai dalam pekerjaannya, dan manusia dalam hidupnya.
Kedua,
coba berpikir dengan hukum ekonomi … keuntungan!
Ingat
bahwasanya ketika kita kuliah, cukup banyak dana yang dibutuhkan untuk membayar
keperluan kuliah kita. Jangan sampai biaya yang dihabiskan terbuang sia-sia.
Bila kebosanan melanda dikarenakan mahasiswa tidak ‘cocok’ dengan beberapa
karakter dosen, atau karena materi yang diajarkan tidak satupun dapat dikuasai,
jangan mau rugi dengan hanya menerima keadaan. Hilangkan rasa bosan dengan
meningkatkan semangat melalui materi kuliah itu sendiri. Misalnya mata kuliah vocabulary tidak menyenangkan karena dosen kaku,
sebagai akibatnya mahasiswa malas dan bosan setiap masuk ke kelas vocabulary,
materi pun akhirnya tidak dikuasai. Jangan mau rugi! Tanyakan materi vocabulary pada dosen-dosen yang dianggap mampu,
mumpuni namun ‘murah ilmu’. Atau tanyakan pada dosen-dosen yang serius namun
dapat menjawab pertanyaan dengan ringkas namun illuminating. Atau
jangan ragu untuk menanyakan dosen yang bersangkutan setelah mata kuliah
berakhir karena barangkali ada atmosphere yang
berbeda pada dosen tersebut ketika di dalam kelas dan setelah kelas berakhir.
Hukum ekonomi juga masih
berlanjut untuk menghadapi kebosanan. Coba pergi ke perpustakaan, atau gunakan
laboraturium bahasa, atau gunakan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti internet
atau ruang komputer, kantin dan sebagainya. Logikanya, walau bosan, jangan
sampai mahasiswa tidak mendapatkan sesuatu apapun dari kampus, baik ilmu,
pengetahuan, atau pengalaman. Semuanya sangat berharga. Apalagi jangan sampai
menyesal ketika masa kebosanan telah terlewati, kita baru sadar bahwa kita
telah melewati banyak hal.
Ketiga,
stay focus.
Hampir
serupa dengan tips sebelumnya, jangan mau rugi. Lebih baik untuk berfokus pada
satu bagian. Sebagai contoh, dalam perkuliahan fakultas Bahasa Inggris,
terdapat mata kuliah semacam writing, speaking, listening, translation, atau lingustics. Kadang tidak semua disukai dan dikuasai.
Kebosanan dapat melanda pada mata kuliah dimana dosen tidak mendukung, atau
mata kuliah tersebut yang terlampau berat. Cara satu-satunya agar tidak
tersiksa bosan, fokus saja pada mata kuliah yang paling disukai, atau paling
dikuasai, atau yang paling menyenangkan. Paling tidakm rasa bosan tidak
berhasil membunuh semua bagian masa perkuliahan. Misalnya saja pada kelas business correspondence seorang mahasiswa dapat merasa nyaman
dan serius tanpa merasa bosan, maka fokuslah disana. Pada business correspondence,
sebenarnya mahasiswa dapat mengambil sebanyak-banyaknya advantages, dengan
memperkuat kemampuan writing atau grammar and structure.
Mata kuliah apapun pada akhirnya memiliki banyak elemen tambahan. Dengan fokus
pada satu mata kuliah atau kelas tertentu, mahasiswa dapat ‘melawan’ serangan
rasa bosan.
Keempat,
to love is to win!
Tips
terakhir yang mungkin dapat dipertimbangkan adalah to love the campus, subject and
materials. Tidak ada gunanya semua tips bila mahasiswa sendiri
sebenarnya ‘tidak punya hati’ terhadap perkuliahannya.
Sebagai
contoh, seorang mahasiswa bahasa Inggris kehilangan rasa tertarik pada beragam
mata kuliah dikarenakan kemampuaannya seakan tidak bertambah dalam bahasa
Inggris. Dosen dan materi tidak menarik sehingga kecintaannyaterhadap bahasa
Inggris pada waktu awal kuliah menjadi menghilang, ada baiknya sang mahasiswa
kembali mengingat memori awal kuliah. Ia harus kembali mengingat betapa bahasa
Inggris itu menyenangkan, cool, up to date, serta bahasa yang cerdas dan scientific. Kembali
cintai bahasa Inggris dengan melakukan hal-hal yang membangkitkan rasa cinta
tersebut. Misalnya bila mahasiswa tersebut mencintai bahasa Inggris sebagai
bahasa yang cool dan up to date, coba buka 9gag.com, atau
urbandictionary.com, atau website sejenisnya sekedar untuk having fun atau
terus ‘gaul’ dengan bahasa Inggris yang lucu dan seru. Bila melihat bahasa
Inggris sebagai bahasa yang agung dan artful, silahkan up to date dengan membeli
novel-novel bahasa Inggris atau mendowload ebook (silahkan
klik di thebookvalley.blogspot.com untuk ebook novel-novel download
gratis dalam bentuk epub dan pdf) novel-novel atau buku-buku berbahasa Inggris.
untuk membuatnya semakin menarik, challenge yourself dengan
cara mencari batas kemampuan bahasa Inggris anda. Mahasiswa dapat mencari
novel, teks, artikel, lirik lagu, atau dialog sebuah film, kemudian bila ada
bagian-bagian yang tidak dapat dipahami, silahkan bahas dengan teman sekelas,
atau tanyakan dan bahas dengan dosen-dosen yang menurut anda dapat ‘diajak
bekerja sama’. Dengan begini, kebosanan dapat diminimalisir.
Itulah beberapa tips yang
dapat saya sampaikan. Namun begitu, saya dapat katakan bahwa kebosanan tidak
dapat dihindari. Namun hal buruk yang tidak dapat dihindari bukanlah sesuatu
yang perlu ditakuti. Semangat can cinta terhadap pendidikan adalah yang utama.
Good luck then folks
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^