Sebuah kisah yang penuh suka, duka dan pilu
Hentakan kaki tergesa-gesa, seorang wanita berjalan dengan cepat di trotoar sekolah. Ya wanita itu siswi baru kelas X adalah tokoh utama dalam kisah ini. Dia adalah seorang gadis periang nan jua ceria ia juga seseorang yang mudah dalam bergaul. Harus bertemu kisah dengan seorang pemuda yang sangat dingin sikap terhadap orang-orang disekitarnya, pemuda yang belum pernah merasa getaran yang dinamakan cinta sejenak terdiam ketika melihat sosok gadis adik kelasnya tersebut. Hatinya berdegup kencang dari kejauhan dia menatap gadis itu, timbul sebuah pertanyaan dihatinya " apakah yang tengah terjadi dengan perasaanku, mengapa rasanya begitu tak terkendali ketika aku melihat dia".
Di suatu siang hari ketika jam istirahat tiba, sang gadis berjalan seorang diri, dan sang pemuda itu tengah duduk bersantai dengan teman-temannya di bawah pepohan ketapang. Seperti kebiasaan yang sering dilakukan senior kepada junior biasanya adalah menggagu sang junior itu jugalah yang di lakukan oleh teman-teman sang pemuda dan juniornya yang tak lain adalah sang gadis tersebut. Gadis tersebut tentu saja merasa risih saat berjalan seorang diri harus dan ditambah lagi gangguan dari para senior itu.
"adek mau kemana kok buru-buru kali?" usik salah satu teman pemuda itu kepada sang gadis. "Maaf kak saya mau balik kekelas, permisi" jawab sang gadis sopan. "Boleh dong kakak minta kontaknya dek?" ujar teman sang pemuda itu lagi. "Maaf kak saya tidak ingat kontak saya, lain kali saja ya " jawab sang gadis sembari berlari menjauhi sang pemuda dan teman-temannya itu.
Sejujurnya sang gadis juga tertarik dengan teman sang pemuda yang mengganggunya itu. Hari-hari sang gadis itu terus saja di ganggu oleh teman sang pemuda itu sampai pada akhirnya sang gadis bertemu mereka lagi diperpustakaan sekolah tanpa disengaja dan akhirnya sang gadis menyerah dan memberikan kontaknya kepada teman dari pemuda tersebut, namun tidak disangka secara diam-diam sang pemuda juga menyimpan kontak sang gadis itu. sang pemuda pun akhirnya menyapa sang gadis melalui pesan singkat yang dikira sang gadis adalah teman dari sang pemuda.
"Hai..." sapa sang pemuda melalui pesan singkat
"Iya..." jawab sang gadis
"Tau ini siapa?.." tanya si pemuda
"Ini kakak yang minta kontak saya tadi bukan?.." jawabnya balik
"Bukan ini temannya (sensor nama)..." jawab sang pemuda
"Oh " jawab si gadis acuh terhadapnya, karena orang yang dia harapkan awal bukanlah si pemuda itu melainkan temannya.
Tetapi tetap saja si pemuda tidak merasa kecewa dengan sikap dingin sang gadis kepadanya, entahlah mungkin karna si pemuda sudah terlanjur suka kepada si gadis sehingga meskipun sikap sang gadis dingin terhadap nya lantas tidak membuat nya menjauh dari sang gadis
Semakin lama waktu berlalu perasaan suka si pemuda kepada sang gadis semakin dalam ditambah lagi mereka dibilang sering chatingan setelah si pemuda berhasil membuat sikap sang gadis tidak dingin lagi terhadap nya.
Ujian tengah semsester pun tiba, saat itu tepat ujian agama sang gadis menerima kenyataan yang membuat dia terkejut dan tak percaya. Yaitu kenyataan bahwa sang pemuda adalah seorang non muslim.
Siang itu jadwal ujian untuk mapel agama tak sengaja sang gadis bertemu dengan si pemuda. Dan pemuda itu menyapa sang gadis
"Hei...."
"Ehh iya kk, loh kkak kok disini bukannya ini jadwal ujian agama untuk kelas kkak ya?...." tanya si gadis kepada si pemuda
sang pemuda tertawa tipis lalu berkata "untuk apa kkak masuk dan ikut ujian dik, kalau mau nilai kkak tinggal minta dari tempat ibadah aja..."
"Loh... Maksudnya gimana?..." tanya si gadis penuh kebingungan
"Kkak kalau mau nilai ya tinggal minta nilai dari pendeta di greja dik.." jawab si pemuda
" kkak non muslim?..."
"Iya dik, kkak kristen..."
Tanpa berkata apapun sigadis beranjak meninggalkan si pemuda. Dan sang pemuda hanya menatap kepergian sang gadis dengan penuh kebingungan.
"Hai..." sapa sang pemuda melalui pesan singkat
"Iya..." jawab sang gadis
"Tau ini siapa?.." tanya si pemuda
"Ini kakak yang minta kontak saya tadi bukan?.." jawabnya balik
"Bukan ini temannya (sensor nama)..." jawab sang pemuda
"Oh " jawab si gadis acuh terhadapnya, karena orang yang dia harapkan awal bukanlah si pemuda itu melainkan temannya.
Tetapi tetap saja si pemuda tidak merasa kecewa dengan sikap dingin sang gadis kepadanya, entahlah mungkin karna si pemuda sudah terlanjur suka kepada si gadis sehingga meskipun sikap sang gadis dingin terhadap nya lantas tidak membuat nya menjauh dari sang gadis
Semakin lama waktu berlalu perasaan suka si pemuda kepada sang gadis semakin dalam ditambah lagi mereka dibilang sering chatingan setelah si pemuda berhasil membuat sikap sang gadis tidak dingin lagi terhadap nya.
Ujian tengah semsester pun tiba, saat itu tepat ujian agama sang gadis menerima kenyataan yang membuat dia terkejut dan tak percaya. Yaitu kenyataan bahwa sang pemuda adalah seorang non muslim.
Siang itu jadwal ujian untuk mapel agama tak sengaja sang gadis bertemu dengan si pemuda. Dan pemuda itu menyapa sang gadis
"Hei...."
"Ehh iya kk, loh kkak kok disini bukannya ini jadwal ujian agama untuk kelas kkak ya?...." tanya si gadis kepada si pemuda
sang pemuda tertawa tipis lalu berkata "untuk apa kkak masuk dan ikut ujian dik, kalau mau nilai kkak tinggal minta dari tempat ibadah aja..."
"Loh... Maksudnya gimana?..." tanya si gadis penuh kebingungan
"Kkak kalau mau nilai ya tinggal minta nilai dari pendeta di greja dik.." jawab si pemuda
" kkak non muslim?..."
"Iya dik, kkak kristen..."
Tanpa berkata apapun sigadis beranjak meninggalkan si pemuda. Dan sang pemuda hanya menatap kepergian sang gadis dengan penuh kebingungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar